SMKN 1 Cibadak Sekolah Siap Kerja

Belajar Sambil Produksi! SMKN 1 Cibadak Siapkan Siswa Siap Kerja

24 June 2025

Sukabumi – , generasi muda Indonesia dituntut untuk lebih siap kerja, siap secara keterampilan dan mental.

Menjawab tantangan tersebut, SMKN 1 Cibadak di Sukabumi, Jawa Barat, tampil sebagai pionir dalam menghadirkan konsep teaching industry, yakni metode pembelajaran yang melibatkan industri secara langsung di lingkungan sekolah.

Kepala SMKN 1 Cibadak, Iwan, mengungkapkan bahwa teaching industry merupakan pengembangan dari konsep teaching factory. Jika sebelumnya pembelajaran hanya sebatas praktik di laboratorium yang menyerupai suasana industri, kini sekolah benar-benar menghadirkan perusahaan ke dalam area sekolah.

Industri tak hanya menjadi objek simulasi, tetapi terlibat penuh dalam proses pembelajaran. Hal ini memungkinkan siswa memperoleh pengalaman nyata, mulai dari proses produksi hingga memahami ritme dan budaya kerja industri.

Menurut Iwan, sejak duduk di bangku kelas 10, siswa mulai dikenalkan sebagai helper atau asisten produksi. Ketika memasuki kelas 11, porsi pembelajaran berubah menjadi 70 persen praktik dan 30 persen teori.

Skema ini disusun agar lulusan tidak hanya memahami konsep, tetapi juga mahir menjalankan tugas di lapangan. Dengan pengalaman ini, siswa diharapkan langsung siap kerja tanpa harus menjalani pelatihan tambahan yang panjang di perusahaan.

Saat ini, SMKN 1 Cibadak telah menjalin kerja sama strategis dengan beberapa perusahaan ternama seperti PT Akasha Wira Internasional Tbk dan CV Indokopi Makmur Sentosa.

Dalam kerja sama ini, para siswa dilibatkan secara aktif dalam produksi mi instan dan cokelat, yang kemudian dipasarkan ke berbagai wilayah, baik dalam maupun luar negeri.

Tak hanya terbatas pada proses produksi, siswa juga dibekali pemahaman mengenai analisis pasar dan strategi pemasaran, meskipun kegiatan distribusi tetap dikendalikan oleh pihak industri.

Sebagai bagian dari upaya mendukung keberlanjutan model ini, SMKN 1 Cibadak kini berstatus sebagai BLUD (Badan Layanan Umum Daerah). Status ini memberikan keleluasaan dalam pengelolaan keuangan sekolah secara fleksibel, sehingga mendukung berbagai program pengembangan teaching industry.

Meski bukan bertujuan untuk mencari keuntungan komersial, kolaborasi dengan industri memberi dampak nyata dalam memperkuat proses pembelajaran.

Model teaching industry yang diterapkan terbukti berhasil mencetak lulusan dengan kompetensi yang siap terjun ke dunia kerja. Tak hanya itu, siswa juga terdorong memiliki jiwa wirausaha dan tetap terbuka peluang untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.

Transformasi pendekatan pendidikan vokasi ini menjadi langkah nyata dalam menjawab tantangan zaman serta menjembatani kesenjangan antara dunia pendidikan dan kebutuhan industri modern.

Dengan keberhasilan ini, SMKN 1 Cibadak menjadi contoh inspiratif bagi SMK lain dalam menciptakan sistem pendidikan yang relevan, adaptif, dan berorientasi masa depan.

Sumber : Tamara Sanny – MetroNews