
Agribisnis Ternak Ruminansia, khususnya pemeliharaan sapi, merupakan sektor penting yang menuntut keahlian dan kehati-hatian tinggi. Sapi, sebagai hewan yang memiliki ukuran tiga hingga lima kali lipat manusia, jelas menyimpan tenaga yang luar biasa.

Oleh karena itu, penanganan atau handling sapi memerlukan kecermatan dan keterampilan ekstra demi keamanan peternak dan juga kesejahteraan ternak.
Aspek krusial dalam mencetak tenaga kerja terampil di bidang ini terefleksi dalam kegiatan seperti Uji Kompetensi Keahlian (UKK). Sebagai contoh nyata, pelaksanaan UKK baru-baru ini memperlihatkan adanya kolaborasi erat antara dunia pendidikan kejuruan dengan pemangku kepentingan di pemerintahan.
Kedatangan penguji profesional dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sukabumi, yang datang jauh-jauh dari daerah seperti Bojongkokosan, menjadi bukti nyata keseriusan dalam memastikan standar kompetensi siswa. Kehadiran birokrat dan ahli ini tidak hanya bertujuan untuk menguji keterampilan, tetapi juga untuk berbagi ilmu terbaru serta memastikan bahwa praktik di sekolah selaras dengan kebutuhan industri dan regulasi yang berlaku.

Keselarasan antara materi pembelajaran di sekolah dengan praktik di dunia usaha dan industri (DUDI), termasuk aspek birokrasi dan regulasi pemerintah, adalah kunci utama dalam pengembangan sumber daya manusia. Dalam konteks peternakan, pemahaman terhadap regulasi kesehatan hewan, standar pakan, manajemen limbah, hingga aspek pemasaran ternak yang diatur oleh pemerintah daerah (seperti yang berlaku di Kabupaten Sukabumi) sangat penting.

Sinergi ini menjamin bahwa kurikulum yang diajarkan tetap up-to-date dan relevan. Hasilnya adalah lulusan yang tidak hanya menguasai teknik pemeliharaan ternak secara fisik, tetapi juga kompetitif dan siap menghadapi tantangan dunia kerja, baik sebagai peternak profesional maupun wirausaha agribisnis yang taat aturan. Kolaborasi ini merupakan fondasi yang kuat untuk memajukan sektor agribisnis ternak ruminansia di Indonesia.